Jumat, 28 Juli 2017

Ibu-ibu Jahat

Buku "Pengakuan ex-Parasit Lajang" Ayu Utami menarik deh. Bagaimana kedua budenya, yang perawan tua, tega menfitnah Ibunya Ayu Utami. Kedua Bude cerita ke Ayahnya Ayu Utami bahwa Ibunya selingkuh. Ayahnya mau mengusir dan menceraikan istrinya. Syukur ada Bude lain, yang menikah, datang ke Ayahnya untuk menegaskan bahwa Istrinya wanita yang baik, yang tidak berperilaku aneh-aneh.

Kedua Bude ini diperlakukan jahat oleh masyarakat karena status "Perawan Tua". Mereka pun membalas kejahatan itu dengan menfitnah Ibu Ayu Utami. Padahal kedua Bude ini diurus begitu baik oleh Ibunya Ayu.

Biasanya seperti itu. Bila orang diperlakukan jahat, biasanya dia akan menjahati orang. Jarang yang bisa membebaskan diri dari lingkaran jahat- menjahati ini.

Saya mengenal seorang teman yang sangat manis, baik hati dan dermawan. Belakangan saya mendengar keluhan beberapa teman mengenai sikap dia yang bossy, yang agak pelit. Teman ini bercerai dari suaminya. Lalu tersiar kabar bahwa dia selingkuh dengan suami orang, dipergoki suaminya, dan diceraikan. Kabar bisa dibumbu-bumbui. Yang pasti cerita yang terlanjur beredar itu membuat teman ini sangat terluka. Dan dia melampiaskan lukanya dalam sikap yang kurang menyenangkan.

Saya pernah dekat dengan seorang teman. Perilakunya manis, suka memberi, suka menolong. Di balik perilaku yang manis itu, beberapa pertemanan sudah dirusak oleh dia dengan adu domba yang lihai. Ada teman yang dipukul suaminya akibat mulut Ibu berumur 60 tahun ini. Ada beberapa rumah tangga yang ribut karena mulut manis lihainya.

Mengapa Ibu itu bisa begitu "sadis" ?

Ibu ini dulunya punya rumah tangga bahagia dengan 3 anak pria yang manis-manis. Suaminya pengusaha yang cukup sukses. Ibu ini kemudian mendengar kabar bahwa suaminya punya wanita lain. Dia berontak dan minta cerai. Dapatlah dia harta gono gini berupa rumah di daerah Jakarta Selatan.

Setelah bercerai, dia menikah lagi. Harta gono gini dikuasai suaminya, lalu dia bercerai dalam keadaan miskin. Dia sakit dan berulang kali masuk rumah sakit karena depresi. Dia menjadi akrab dengan obat-obat penenang.

Mantan Suaminya membelikan rumah kecil atas nama anaknya, untuk ditempati dia. Dia juga dibelikan mobil, diberi uang listrik dan uang makan setiap bulan. Mantan Suaminya mungkin berpikir, bagaimana pun Ibu ini adalah ibu dari anak-anaknya. Bila Ibu ini terlunta-lunta, pasti anak-anaknya sedih.

Jadilah Ibu ini tetanggaku. Dan saya menjadi saksi hidup atas perilakunya yang lihai. Dia paling senang bila ada orang berantem atau rumah tangga yang ribut. Dia akan tampil manis padahal ikut mengompor-ngompori.

Begitulah.
Sulit sekali untuk keluar dari lingkaran, baik lingkaran menjahati orang, lingkaran menipu, lingkaran kemiskinan, lingkaran kebodohan.
Semoga kita bisa menyadari permainan "lingkaran" dan mendapatkan energi untuk keluar.
Amiiin 🌹🌸🌻🌹🌸🌹🌹🌸🌻



Tidak ada komentar:

Posting Komentar