Selasa, 04 Agustus 2015

Cinta ???


Aji ingin menikahi Saras. Aji ingin membahagiakan Saras. Aji mencintai Saras.

Saras terpekur mendengarkan rayuan maut Aji. Wanita mana yang tidak ingin dicintai sepenuh hati.

Namun Saras pusing mendengarkan kalimat-kalimat Aji.
"Kamu minta mahar berapa? Serius!"
"Saya akan minta pensiun dini. Kita akan pulang kampung. Bangun 1 rumah dan tanah 10 hektar untuk berkebun. Aku ingin menikmati masa tua bersamamu. Mengantar kamu kemana kamu mau."
"Saya bosan hidup bebas. Ayo kita pulang dan tinggal di kampung".
"Aku ingin membahagiakan Saras".
Dan Aji bercerita tentang bisnisnya, kehidupannya, keinginannya...

Dan Aji tidak pernah bertanya tentang apa keinginan Saras. Tidak pernah bertanya tentang hal-hal apa yang membahagiakan Saras. Tidak pernah bertanya tentang hobi Saras.

Saras tersenyum. Rasa "cinta" tidak cukup. Namun cinta itu cukup dan mencukupkan. Bila mencintai seseorang, biarkan dia berbahagia dengan pilihannya. Bukan menyekap dia dalam sangkar emas.

Saras teringat pada mantan suaminya. Mantan sering berkata, "Aku melakukan ini itu semua untukmu. Jika usaha ini berhasil toh kamu yang senang."

Mantan suami Saras berbohong. Dia melakukan sesuatu hal demi ego dia, ingin disanjung, ingin dihormati, ingin kaya raya.

Demi ego dia, suami Saras sering berkumpul dengan orang-orang pengangguran yang mencari duit dengan menipu orang yang gila sanjungan seperti suami Saras.

Suami Saras memberikan hampir seluruh penghasilannya kepada para penipu setiap bulan selama bertahun-tahun. Penipu-penipu itu tidak puas. Suami Saras jadi berhutang kemana-mana demi memuaskan si penipu.

Saras tidak tahan dan minta cerai. Saras tidak sanggup hidup dengan hutang yang terus menumpuk.

Saras tidak pernah mengeluh dengan pemberian suami yang sedikit. Saras tidak mengeluh dengan suami yang tidak perhatian. Namun suami Saras semakin lama semakin gila dengan obsesi ingin kaya raya. Dia semakin gila berhutang. Dia semakin piawai berbohong agar teman kerabat mau memberikan pinjaman.

Saras tidak tahan. Rasa aman dia sudah tercabut. Tidak ada lagi yang bisa dipertahankan dalam perkawinannya. Tak ada cinta, tak ada penghargaan, tak ada rasa aman.

Sudah saatnya menjalani hidup sendiri-sendiri. Karena pada dasarnya manusia itu sendiri.

We shall meet each other if our karma are connected...
If our karma are not connected anymore, we shall walk in our own path.
That is it...