Kamis, 14 Mei 2015

Become Real


Buku-buku favorit Saraswati antara lain Autobiography of A Yogi, Paramhansa Yogananda dan Siddhartha, Herman Hesse. Dua buku fenomenal ini begitu mengesankan sehingga menjadi nyata dalam kehidupan seorang Saras.

Paramhansa Yogananda dan Siddhartha adalah orang-orang single. Saras juga seorang single. Banyak orang menduga bahwa seorang Saras trauma dengan pernikahan, Saras trauma menjalin hubungan cinta. Padahal tidak seperti itu. Prioritas hidup Saras bukanlah berkeluarga, membina kehidupan sakinah mawaddah wa rahmah. Saras sibuk dengan legenda hidupnya, menjadi seorang Mojud, menjadi seorang Siddhartha.

Saras terkesan dengan seorang Mojud, a dam mast qalandar. Mojud melepaskan perhitungan untung rugi dalam hidupnya. Mojud menjadi seorang pengembara dengan cinta membara. Dan orang sembuh ketika menyentuh jubahnya. Mojud tak peduli. Dia Mojud, dia Ada. Kehidupan dunia, senang susah kaya miskin hanyalah permainan belaka.

Novel Siddhartha karya Herman Hesse benar-benar fenomenal. Pantas Herman Hesse mendapatkan hadiah Nobel untuk Sastra. Dan perjalanan Siddhartha menggugah Saras untuk berjalan bersama Siddhartha. What a journey.

Like a river, everything returns. -Herman Hesse in Siddhartha.

What a quote. Mengingatkan pada arti simbol Infinity Dragon. All is one. Hurting others is hurting myself.

Dan Saras menjadi sebagaimana seorang tokoh dalam buku favoritnya. Cerita dalam novel menjelma dalam kehidupan nyata.