Rabu, 11 Januari 2017

KELUAR DARI LINGKARAN GENDAM


Keluar dari Lingkaran Gendam
Sering sekali bila kerabat atau anak kita kena gendam, yang kita salahkan adalah pihak penggendam (pihak yang melakukan hipnosis).

Memang pihak penggendam bersalah. Mereka orang yang mencari nafkah dengan menipu orang lain. Lumayan kan, bisa dapat duit (haram) berjuta-juta tanpa kerja keras.

Saya kenal beberapa penggendam karena kerabat saya "korban" penggendam itu. Mereka tidak berpendidikan, tidak punya pekerjaan bagus. Agar hidup enak tanpa kerja keras, mereka menggendam orang.
Dan orang yang kena gendam punya ciri khas. Ciri khas mereka adalah ingin dihormati orang, ingin  kaya raya dengan cara instan, serakah.

Memang mudah sekali untuk membuat jangkar gendam untuk orang serakah/ ingin kaya raya cara cepat.

Jika ada anak atau kerabat yang kena gendam, cobalah untuk "mengobati" anak /kerabat tersebut. Bisa dengan cara katarsis, bisa dengan cara memahami hidup / diri, bagaimana jadi "nol", "kantong kosong", jadi ikhlas, tidak neko-neko pingin ini itu. Bila mau bekerja dan bila sudah rezeki, apa yang dihajatkan akan datang. Rezeki tidak kemana.

Banyak masalah hidup karena kita tidak aware, tidak memperhatikan diri, tidak memperhatikan napas, tidak mengerti ilmu tentang hidup. Meditasi atau tafakur adalah solusi agar kita tidak menderita mengejar bayang-bayang.

Menipu orang dengan menggendam mungkin hebat. Namun hasil yang tidak halal akan membebani jiwa, tidak baik untuk anak keturunan.

Orang yang terkena gendam juga merugikan diri sendiri, merugikan kerabat. Orang yang terkena gendam bisa seperti orang sakauw, pinjam dan menipu orang demi duit yang harus disetor pada Boss Penggendam alias Boss Modal Kancut.

Bila tidak sadar sesadar-sadarnya, si korban gendam ini akan terus menerus kena gendam hingga puluhan tahun. Terlepas dari penggendam A dia akan kena jerat penggendam B. Lepas dari penggendam B dia akan terjerat oleh penggendam C.

Susah sekali terlepas dari lingkaran penggendam. Hanya bisa dilakukan dengan menyadar-nyadarkan diri. Perlu meditasi dan tafakur.

Lepas dari lingkaran pengaruh memang pekerjaan diri seumur hidup.
Misalkan lingkaran seorang wanita yang dianiaya suami. Jangan kira setelah dia bercerai, dia mudah untuk menikah lagi dengan suami yang normal. Biasanya dia mencari suami pemukul berikutnya. Setelah cerai lagi karena sangat menderita, bila mau menikah lagi secara tidak sadar dia akan mencari suami pemukul ke 3. Dan seterusnya, lagi dan lagi.

Manusia bisa diprediksi masa depannya karena manusia susah berubah, susah keluar dari lingkaran, lingkaran hobi ngutang, lingkaran dianiaya, lingkaran lingkungan pelit, lingkaran kemiskinan, lingkaran kebodohan, lingkaran hobi judi, dan seterusnya.

Manusia mampu untuk keluar dari lingkaran yang membebani jiwa. Sulit namun bisa. Awareness bisa diperoleh dengan meditasi atau tafakur. Perlu kerja keras dan ketekunan untuk keluar dari lingkaran.

Semoga kita semua bisa keluar dari lingkaran yang membebani jiwa kita. Amiin amiin.

Pukulan Kucing




Saya hidup dengan rasa bersalah, hidup dengan penyesalan. Mengapa saya begitu bodoh. Mengapa saya hidup dengan ignorance parah.

Trus mau bagaimana? Bunuh diri tidak menyelesaikan masalah. Mati hidup mati hidup terus hingga bisa pulang ke rumah sejati.

Bawaan saya depresi. Depresi dan mudah putus asa. Daya juang rendah. Emosi tak terkendali. Gampang ngamuk. Udah gitu hidup pula. Hidup dengan kondisi seperti ini. Mengecewakan.

Ada tulisan yang sangat menghibur dari buku "Si Cacing dan Kotoran Kesayangannya" Ajahn Brahm, judulnya "Pukulan Kucing".

Biksu yang melakukan kesalahan akan dikenai hukuman "pukulan kucing" yaitu dihukum dengan mengelus-ngelus kucing.

Indah skali. Kita terbiasa dengan penghakiman. Bagaimana klo kita yang dihakimi? Rasanya mau bunuh diri. Padahal bunuh diri ribuan kali tidak akan menolong roda karma yang akan terus jalan. Welas asih yang akan menyelamatkan kita dan semua makhluk.

Cerita dalam tulisan "pukulan kucing" ini indah skali. Melegakan jiwa-jiwa pendosa sepertiku.

Ada seseorang yang disiksa karena berlaku sangat jahat pada Ibunya. Siksaan padanya begitu dahsyat, dan akan terus berulang hingga datang seseorang yang akan menggantikan hukuman dia, seorang pendosa yang sama.

Ketika seorang pendosa datang untuk menggantikan hukumannya, dia tidak tega. Dia tidak tega ada orang yang menanggung penderitaan yang tak tertahankan itu. Perasaan welas asih seperti itu membuat diampuni dan dibebaskan dari segala hukuman.

Welas asih. Sifat yang akan menyelamatkan kita semua.
Semoga semua mahkluk berbahagia.
Semoga semua mahkluk bebas dari penderitaan.
Amiin amiiin.
Sampurasun.